Pemanfaatan Panel Surya di Papan Reklame


Logo MBA ITB

Pengertian Technopreneur

Istilah Technopreneur adalah gabungan antara technology dan entrepreneur. Entrepreneur sendiri bermakna, seorang individu atau kelompok yang memiliki keahlian dalam menggali ide baru, dan berinovasi untuk menciptakan sebuah produk pembeda dari produk lain yang lebih dahulu hadir di pasaran. Bisa disimpulkan bahwa Technopreneur adalah kegiatan entrepreneur yang menggunakan aspek teknologi sebagai landasan usahanya.

Bidang kajian para pelaku technopreneur ini cakupannya luas, mulai dari teknologi informasi, energi, pertanian, perairan, sampai sumber daya alam. Salah seorang contoh technopreneur yang telah terkenal di dunia adalah Mark Zuckerberg, pendiri  jejaring sosial Facebook. Ia telah memanfaatkan teknologi informasi sebagai media entrepreneur nya menjadi ladang profit yang menguntungkan tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan bagi banyak orang diseluruh dunia.

Latar Belakang Gagasan

Pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipungkiri telah berperan besar terhadap perubahan pola hidup masyarakat di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Pola hidup masyarakat yang konsumtif memaksa para produsen untuk lebih berpikir keras dalam memasarkan produk yang mereka ciptakan. Berbagai upaya dilakukan agar produk yang mereka hasilkan dapat dipakai, atau minimal dikenal masyarakat, juga agar produknya tidak kalah bersaing dengan produsen yang menawarkan produk sejenis. Alternatif yang dipilih untuk mendukung langkah ini adalah dengan memanfaatkan media komersil. Mulai dari media elektronik, seperti mengiklankan produk di TV, radio, atau internet. Media cetak dengan mengiklankan produk di koran, majalah, atau flyer. Hingga media periklanan lainnya seperti papan reklame.

Papan Reklame Menghiasi Jalanan Sumber: peluang-usaha.pelapak.com

Papan Reklame Menghiasi Jalanan
Sumber: peluang-usaha.pelapak.com

Posisi dan lokasi yang strategis papan reklame adalah pemikat utama para perusahaan memercayakan produknya dipasarkan melalui media tersebut. Para penyedia jasa papan reklame pun tentu melirik hal tersebut sebagai modal utama untuk lahan bisnisnya. Agar menarik banyak konsumen yang ingin memakai jasa mereka, penyedia jasa papan reklame biasanya memasang iklan di pinggir jalanan dan tempat ramai. Karena itulah papan reklame lebih banyak terdapat di daerah pinggiran jalan perkotaan, karena akan lebih banyak orang yang melihat media iklan yang ditampilkan dalam papan reklame tersebut. Meskipun tidak dipungkiri, papan reklame telah ramai menghiasi pinggiran jalan sampai daerah perkampungan sekalipun.

Harga yang relatif murah, dengan durasi pemasangan yang lebih lama dibandingkan dengan media elektonik, menjadi bahan pertimbangan yang lebih menggiurkan bagi para pemakai jasa papan reklame untuk mempromosikan produknya. Bila semakin banyak konsumen yang ingin produknya dipromosikan melalui papan reklame, orang atau kelompok penyedia jasa papan reklame pun akan bertambah, sehingga akan semakin banyak pula papan reklame menghiasi jalanan.

Sumber: mediareklame76.blogspot.com

“Polusi Pemandangan”
Sumber: mediareklame76.blogspot.com

Seiring dengan banyaknya pertumbuhan papan reklame di pinggiran jalan, banyak pula masyarakat yang mengeluhkan bahwa kehadiran papan reklame akan menambah rusaknya suasana kota, sehingga dianggap sebagai polusi pemandangan. Dengan ukuran yang beragam, mulai dari yang terkecil, sampai papan yang dapat menutupi satu gedung sekalipun, sering kali membuat kehadiran papan reklame diresahkan banyak orang. Seperti kekhawatiran masyarakat akan keselamatan yang mengancam jiwa mereka, karena banyak kasus papan reklame runtuh jika hujan angin melanda. Juga pemborosan energi jika papan reklame tersebut berdiri, karena kehadirannya membutuhkan energi yang tidak sedikit untuk menerangi atau membuat tampilan papan reklame tersebut menjadi lebih atraktif.

Panel Surya (Solar Cell) Sumber: energisurya.wordpress.com

Panel Surya (Solar Cell)
Sumber: energisurya.wordpress.com

Panel Surya / Solar Cell

Panel surya atau yang lebih populer disebut solar cell adalah sebuah alat berbentuk papan yang dapat mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik. Salah satu inovasi energi ini mulai populer setelah merebak isu permasalahan menipisnya bahan bakar fosil, global warming, dan efek rumah kaca. Juga karena energi yang dihasilkan oleh panel surya didapatkan secara cuma-cuma, yaitu dengan memanfaatkan sinar matahari yang hadir setiap hari menyinari bumi, membuat banyak orang mulai beralih menggunakannya.

Perumusan Gagasan

Dari latar belakang yang telah dijelaskan, seorang technopreneur diharuskan melirik hal tersebut sebagai peluang kreasi entrepreneur-nya. Technopreneurship dapat menjadikan hal yang telah lama ada menjadi hal yang baru, lebih kreatif, lebih inovatif, dapat berguna bagi orang banyak, mengandalkan aspek teknologi, dan tentunya menghasilkan profit. Menjawab tantangan tersebut, tercetuslah gagasan untuk menggabungkan media iklan papan reklame dengan teknologi panel surya.

Implementasi Papan Reklami Dengan Panel Surya

Implementasi Papan Reklame Dengan Panel Surya

Cara Kerja

Karena panel surya harus terpapar secara langsung oleh sinar matahari dan tidak boleh terhalangi sesuatu, panel surya diletakan diatas papan reklame. Sinar matahari yang memapari panel surya, akan dikonversi menjadi energi yang ditampung kedalam accumulator. Accumulator tersebut berfungsi sebagai sumber pasokan energi listrik yang berguna bagi berbagai hal yang memerlukan konsumsi energi listrik.

Karena panel surya tidak menangkap semua paparan sinar matahari menjadi energi listrik, yaitu hanya sekitar 40-65% sinar matahari yang dapat diserap menjadi energi listrik, dan bergantung dengan ukuran dimensi panel surya tersebut. Diasumsikan:

  • Lamanya sinar matahari menyinari bumi, yaitu dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore (10 jam)
  • Asumsi keinginan energi listrik yang didapatkan sebanyak 2000w (20KWh/hari)
  • Asumsi dimensi   panjang   atap papan reklame adalah 480 cm, berarti dimensi panjang dan lebar panel surya adalah 20 cm sebanyak 24 sel. Sel panel surya yang biasa terdapat dipasaran berkapasitas 210WP.
  • Dengan lamanya panel surya mengkonversi energi matahari kedalam accumulator, diambil dari skala terkecil panel surya mampu mengkonversi energi panas matahari, yaitu 40% (4 jam perhari)

Berarti energi yang dapat dikumpulkan oleh panel surya adalah:

  • = 4 jam energi matahari, 24 sel panel surya, 210 watt kapasitas panel
  • = 4 x 24 x 210 = 20160 Watt*

Accumulator yang dibutuhkan untuk menampung konversi energi ini adalah sebanyak  3 buah  accumulator 75 volt dengan  kapasitas masing-masing accumulator sebesar 100Ah.

*sumber : http://www.panelsurya.com

Energi tersebut sebanding dengan energi genset yang dapat menghidupi satu rumah berenergi 1600 watt selama 10 jam. Energi dapat ditingkatkan tergantung dengan ukuran kapasitas penangkap energi  dari panel surya, lamanya sinar matahari menyinari bumi, dan jumlah unit serta besaran voltase yang dimiliki oleh accumulator, sehingga energi yang dipasok dapat menghidupi satu rumah selama 24 jam lamanya. Bayangkan bila langkah ini diterapkan disetiap papan reklame, bisa jadi energi rumah dapat sepenuhnya dipasok dari gagasan ini.

Keuntungan

Berikut merupakan keuntungan-keuntungan jika gagasan tersebut diimplementasikan:

  1. Papan reklame jadi berguna, selain untuk media promosi
  2. Dapat menjadi solusi energi terbarukan
  3. Mengurangi jumlah penggunaan sampai tidak menggunakan sama sekali bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik
  4. Mencegah global warming dan efek rumah kaca
  5. Energi matahari yang di konversi tersedia secara cuma-cuma
  6. Panel surya tidak menimbulkan polusi udara ataupun polusi suara
  7. Memanfaatkan lahan yang tersedia di papan reklame, tidak perlu membuat lahan baru

Kesimpulan

Dengan dicetuskannya gagasan ini, diharapkan dapat menjadi jawaban, alternatif apa yang harus digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai media pasokan sumber energi listrik. Keluh-kesah masyarakat mengenai papan reklame yang mengacaukan pemandangan mungkin teratasi, mengingat kontribusinya dalam hal ini yang sangat berguna untuk menyokong kebutuhan energi mereka. Meski seperti yang diketahui bahwa biaya panel surya tidaklah murah, namun investasi  tersebut sebanding dengan kesulitan apa yang akan ditimbulkan jika manusia hidup tanpa energi listrik. Indonesia sebagai negara berkembang harusnya menyadari hal ini dari jauh-jauh hari, mengingat Indonesia adalah salah satu negara yang menghasilkan dan mengkonsumsi energi dalam skala besar. Kehadiran technopreneurship di Indonesia juga diharapkan dapat membantu memajukan Indonesia agar tidak kalah bersaing dengan negara berkembang lainnya, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia menjadi lebih makmur.

————————————————————-

Artikel ini diikut sertakan dalam MBA ITB Blog Competition. Fan Facebook Page lomba ini dapat dilihat disini.

Statement of Disclaimer

I hereby declare that my article entitled “Pemanfaatan Panel Surya di Papan Reklame” is a work of its own and has not been submitted in any form to any competition or social media posting. Sources of information derived or quoted from published and unpublished works from other authors mentioned in the text. If I am caught doing plagiarism or any other cheating attempt. I am ready for the consequences, as my winning rights are revoked.

Bandung, April 2013

Muhammad Nafis Mudhoffar

21 thoughts on “Pemanfaatan Panel Surya di Papan Reklame

  1. eh klo boleh saran, bisa ga kalo solar cell nya yg ga pke biaya? yang bkin sndiri gtu. ada kok tutorialnya di google, cari aja

  2. kalopun harus di billboard, tetep aja siapa yang mau masang? individu atau kelompok? energi yang didapetin itu buat individu atau kelompok? salam kenal! 🙂

  3. inovatif sih, cuma kalo digagas sendiri kayaknya masih kurang. indonesia gituloooh, kelompok aja jarang digubris, apalagi individu. no offense! :mrgreen:

  4. salam kenal! Indonesia itu negara rakyat yang kreatif kalo menurutku. terlihat dari tulisan ini, kamu tuh mengangkat hal yang sepele dari permasalah sehari-hari, menjadi inovasi yang bisa berdampak besar bagi indonesia. semoga saja ide ini dibaca sama orang yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikannya! 😀

  5. wah mahal juga kalo setiap papan reklame dipasangin panel surya. tapi kalo nilai investasi nya sebanding, atau lebih besar bagi efeknya kedepannya, setuju juga nih di implementasiin! salam kenal, header blog nya keren! 😀

  6. krenz bngt, aq prnah kpikiran bkin listrik dari speda, listrik ny ntu dimasukin k accu gtu. nnti accu ny bisa dipke buat sumber listrik dech! 🙂

  7. harusnya ada mata kuliah technopreneurship di kampus ya, buat memajukan indonesia juga kan! gagasannya keren! semoga menang ya! 🙂

Tinggalkan Balasan ke Nafis Batalkan balasan